BAB IV :
TOLERANSI DAN ETIKA PERGAULAN
A.
PERGAULAN
SESAMA MUSLIM
1.
Mengartikan
QS Al-Hujurat ayat 10-13
Ayat 10:
orang-orang beriman itu Sesungguhnya bersaudara. sebab itu damaikanlah
(perbaikilah hubungan) antara kedua saudaramu itu dan takutlah terhadap Allah,
supaya kamu mendapat rahmat.
Ayat 11: Hai
orang-orang yang beriman, janganlah sekumpulan orang laki-laki merendahkan
kumpulan yang lain, boleh Jadi yang ditertawakan itu lebih baik dari mereka.
dan jangan pula sekumpulan perempuan merendahkan kumpulan lainnya, boleh Jadi
yang direndahkan itu lebih baik. dan janganlah suka mencela dirimu
sendiri[1409] dan jangan memanggil dengan gelaran yang mengandung ejekan.
seburuk-buruk panggilan adalah (panggilan) yang buruk sesudah iman[1410] dan
Barangsiapa yang tidak bertobat, Maka mereka Itulah orang-orang yang zalim.
Ayat 12: Hai
orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakan purba-sangka (kecurigaan), karena
sebagian dari purba-sangka itu dosa. dan janganlah mencari-cari keburukan orang
dan janganlah menggunjingkan satu sama lain. Adakah seorang diantara kamu yang
suka memakan daging saudaranya yang sudah mati? Maka tentulah kamu merasa jijik
kepadanya. dan bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Penerima
taubat lagi Maha Penyayang.
Ayat 13: Hai
manusia, Sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang
perempuan dan menjadikan kamu berbangsa - bangsa dan bersuku-suku supaya kamu
saling kenal-mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia diantara kamu
disisi Allah ialah orang yang paling taqwa diantara kamu. Sesungguhnya Allah
Maha mengetahui lagi Maha Mengenal.
Kesatuan dan
persatuan sesama mu’min agar tetap terjaga,karena sesama mu’min adalah saudara
dan tidak dibenarkan sesama mu’minsaling mengolok-ngolok,memanggil dengan
panggilan yang buruk,berburuk sangka,mencara-cari kesalahan orang
lain,bergunjing dan perbuatan lain yang merugikan sesama mu’min,agar saling
mengenal meskipun berbeda jenis kelamin,suku dan bangsa.
2.
Hadits
Tentang Tata Pergaulan Sesama Muslim
Dari Abi
Hurairah ra.ia berkata,Rasulullah saw.bersabda,”Ada 5 kewajiban seorang muslim
untuk memenuhi hak muslim yang lain,yaitu menjawab salam,memenuhi
undangan,menghadiri kematian, menengok orang sakit,dan mendo’akan orang yang
bersin ketika memuji allah.”(HR.Bukhari dan Muslim).
BAB V : ETOS KERJA
A.
MENGARTIKAN
AYAT DAN HADIS TENTANG ETOS KERJA
1.
Mengartikan
QS Al-Jumu’ah ayat 9-11
Ayat 9: Hai
orang-orang beriman, apabila diseru untuk menunaikan shalat Jum'at, Maka
bersegeralah kamu kepada mengingat Allah dan tinggalkanlah jual beli[1475].
yang demikian itu lebih baik bagimu jika kamu mengetahui.
Ayat 10:
apabila telah ditunaikan shalat, Maka bertebaranlah kamu di muka bumi; dan
carilah karunia Allah dan ingatlah Allah banyak-banyak supaya kamu beruntung.
Ayat 11: dan
apabila mereka melihat perniagaan atau permainan, mereka bubar untuk menuju
kepadanya dan mereka tinggalkan kamu sedang berdiri (berkhotbah). Katakanlah:
"Apa yang di sisi Allah lebih baik daripada permainan dan
perniagaan", dan Allah Sebaik-baik pemberi rezki.
Hari jum’at
bagi umat islam bukanlah hari libur untuk tidak bekerja dan tidak
berniaga.Silahkan umat islam untuk tetap bekerja dan berniaga pada hari
jum’at,ketika pada waktu salat tiba,bersegeralah pergi kemasjid untuk
melaksanakan salat jum’at dulu.
Setelah usai
melaksanakan ibadah salat ,umat islam hendaknya segera bekerja kembali seperti
sediakala,tanpa berkurang semangatnya sedikitpun.
2.
Hadits
Tentang Usaha untuk Dunia dan Akhirat
Dari Anas
ra.berkata,Rasulullah saw.bersabda,”Tidak baik orang yang meninggalkan dunia
untuk kepentingan akhirat saja,atau meninggalkan akhirat untuk kepentingan
dunia saja,tetapi harus memperoleh kedua-keduanya.Karena kehidupan dunia
mengantarkan kamu menuju akhirat.Oleh karena itu,jangan sekali-kali menjadi
beban orang lain.”(HR.Ibnu’Asakir).
Menjelaskan
bahwa Rasulullah saw.sangat mencela orang-orang yang hanya tekun beribadah dengan
tujuan agar kelak di akhirat masuk surga,tetapi mereka mengabaikan kewajibannya
sebagai makhluk hidup yang harus bertanggung jawab kepada dirinya untuk
dipelihara dengan baik,kepada keluarganya untuk diberi nafkah,baik lahir maupun
batin
Dan Rasul pun
mencela orang-orang yang tekun bekerja untuk semata-mata kepentingan
dunianya,sehingga ia lupa salat,puasa,zakat,dan ibadah-ibadah lainnya.
BAB VI : MAKANAN YANG HALAL DAN BAIK
A.
MENGARTIKAN
AYAT DAN HADIS TENTANG MAKANAN YANG HALAL DAN BAIK
1.
Mengartikan
QS Al-Baqarah ayat 168-169
Ayat 168: Hai
sekalian manusia, makanlah yang halal lagi baik dari apa yang terdapat di bumi,
dan janganlah kamu mengikuti langkah-langkah syaitan; karena Sesungguhnya
syaitan itu adalah musuh yang nyata bagimu.
Ayat 169:
Sesungguhnya syaitan itu hanya menyuruh kamu berbuat jahat dan keji, dan
mengatakan terhadap Allah apa yang tidak kamu ketahui.
Alqur’an
mengajarkan umat manusia agar hanya memakan makanan yang halal dan baik.
Halal dan
tidaknya makanan hanya ditentukan oleh Allah swt.Manusia tidak bisa
membuat-buat hukum tentang makanan,baik hukum halal,maupun hukum haram.
2.
Hadits
Tentang Makanan yang Baik
Dari
Miqdam ra.dari Nabi saw.Beliau bersabda ,”Tidak ada makanan yang dimakan
seseorang yang lebih baik daripada hasil karya tangannya(hasil usahanya
sendiri).Dan sesungguhnya Nabi Daud as. Selalu makan dari hasil karya
tangannya.”(HR.Bukhari dari Nasa’i).
Menurut hasil
tela’ah kami, pada semester II kelas XII,penjelasan materinya pada Bab V kurang
jelas pada materi etos kerja.
BAB III
ANALISIS
Setelah kami
menela’ah dan menjelaskan materi Al-Qur’an Hadits MA,ternyata masih ada
beberapa hal yang masih perlu disesuaikan dengan materi ajar yang menurut kami
sudah baik, namun ada beberapa hal yang perlu diperjelas lagi.
Untuk itu kami mencoba menganalisis materi Al-Qur’an Hadits MA
sebagai berikut:
1.
Hasil
Tela’ah Penjelasan Materi Al-Qur’an Hadits MA
a.
Pada
Kelas X Madrasah Aliyah
1)
Semester
I Kelas X,menurut hasil tela’ah kelompok kami pada semester I kelas X terdapat
kurangnya penjelasan pada Bab I semester, dimana pada bab itu menerangkan
argumen-argumen bahwa Al-qur’an adalah wahyu Allah bukan buatan Nabi Muhammad
SAW. Menurut kami alangkah baiknya dijelaskan lebih jelas, agar dalam
penjelasan materi ini bisa memberikan penjelasan yang jelas bagi siswa.
2)
Semester
II Kelas X, menurut hasil tela’ah kelompok kami pada semester II kelas X
terdapat kurangnya penjelasan pada semester II, dimana pada semester I bab II
menjelaskan tentang memahami isi pokok al-qur’an, alangkah baiknya pada
semester II materinya dijelaskan juga memahami isi pokok hadits agar siswa
lebih jelas menerima materi.
b.
Pada
Kelas XI Madrasah Aliyah
1)
Semester
I Kelas XI, menurut hasil tela’ah kelompok kami pada semester I kelas XI
terdapat kurangnya penjelasan pada bab I pada materi nikmat allah dan cara
mensyukurinya penjelasannya kurang jelas , alangakah baiknya bila ditambah
penjelasan tentang macam-macam nikmat Allah.agar siswa mampu memahami tentang
macam-macam nikmat Allah.
2)
Semester
II Kelas XI, menurut hasil tela’ah kelompok kami pada semester II kelas XI
terdapat kekurangan dalam penjelasan pada Bab III semester II pada materi
berkompetensi dalam kebaikan ajaran Allah, hendaknya dalam penjelasannya lebih diperjelas lagi
dengan membuat point tersendiri agar penjelasannya lebih jelas lagi untuk
dipelajari,karena dalam buku ini penjelasannya terlalu singkat.
c.
Pada
Kelas XII Madrasah Aliyah
1)
Semester
I Kelas XII, menurut hasil tela’ah kelompok kami pada semester I kelas XII
terdapat kurangnya penjelasan materi pada Bab I memahami ayat-ayat al-qur’an
dan al-hadits tentang berdakwah, Bab II tanggung jawab manusia, dan Bab III
berlaku adil dan jujur terdapat kekurangan dalam penjelasan, supaya siswa lebih
jelas dalam menerima materi pembelajaran.
2)
Semester
II Kelas XII, menurut hasil tela’ah kelompok kami pada semester II kelas
terdapat kurangnya penjelasan pada Bab VI semester II pada materi makanan yang
halal dan baik,alangkah baiknya bila ditambah penjelasan contoh-contoh makanan
yang halal dan baik.Agar siswa mampu memahami tentang contoh-contoh makanan
yang halal dan baik.
2.
Aspek-aspek
yang terkandung didalamnya :
a.
Aspek
Metodologi
Menurut Dr. Ahmad
Tafsir, metode adalah istilah yang digunakan untuk mengungkapkan pengertian
cara yang paling cepat dan tepat dalam melakukan sesuatu. Dalam penyampaian
materi Al-Qur’an Hadist ini,banyak sekali metode yang dapat digunakan, namun
tidak semua metode dapat diterapkan pada materi yang diajarkan. Seorang guru
harus pandai dalam memilih metode yang akan digunakan, sehingga siswa tidak
merasa jenuh dengan materi yang ada. Dari hasil tela’ah kami,menurur kami
metode yang sesuai yaitu metode ceramah, suri tauladan, dan tanya jawab. Dimana
pada metode ceramah seorang guru dapat menerangkan materi pembelajarannya
dengan cara berceramah, contohnya guru menerangkan tentang materi tentang
kedudukan dan fungsi al-qur’an, setelah guru menerangkan materi pembelajarannya
dengan cara ceramah guru juga langsung menggunakan metode tanya jawab pada
proses pembelajarannya dimana siswa diberi pertanyaan-pertanyaan yang
menyangkut materi tersebut, atau sebaliknya siswa juga bisa bertanya kepada
guru tentang materi yang ia belum pahami.
b.
Aspek
Pendidikan
Dalam aspek
ini, seorang siswa dapat mengambil suatu pelajaran, dimana sebagai seorang
siswa harus berilmu untuk mencapai pendidikan yang diharapkan serta perlunya
kerja keras untuk mencapai cita-cita yang diharapkan. Dan dengan adanya
kreatifitas, produktifitas serta inovatif seorang siswa dapat mencapai
pendidikan.
BAB IV
BAGIAN AKHIR
A.
Kesimpulan
1.
Tela’ah
Penjelasan materi Al-Qur’an Hadits adalah penyelidikan mengenai beberapa materi
tentang kesulitan-kesulitan yang mungkin ada pada materi yang dikaji, dengan
menjelaskan tentang bahan yang disampaikan yaitu tingkah laku manusia dalam
mensyukuri nikmat allah pada lembaga pendidikan yang memberikan pendidikan dan
pengajaran tingkat menengah atas dan menjadikan mata pelajaran agama islam sebagai
mata pelajaran.
2.
Pada
penjelasan materi Al-Qur’an Hadits MA sudah baik, namun ada beberapa sub bab
yang penjelasannya perlu ditambah lagi supaya siswa lebih jelas memahami materi
ajar.
3.
Materi
Al-Qur'an Hadits perlu diajarkan pada tingkat MI,MTS maupun MA,karena demikian
siswa akan mengerti tentang pentingnya Al-Qur’an Hadits bagi kehidupannya.
4.
Esensi
pelajaran Al-Qur’an Hadits berpengaruh di berbagai aspek penting bagi siswa.
B.
Hasil Telaah Penjelasan
1.
Guru
juga sangat berperan aktif dalam mewujudkan pendidikan yang berkuwalitas. Oleh
karena itu, guru juga harus menguasai bahan ajar yang akan disampaikan dan penggunaan
metode yang tepat dalam proses pembelajaran.
2.
Diharapkan
bagi peserta didik dapat menjadi pribadi yang beriman dan bertakwa,berilmu,
kreatif serta berakhlakul karimah yang baik sesuai tuntunan agama islam.
C.
Kata
Penutup
Alhamdulillah
dengan segala puji syukur penulis panjatkan kehadiran Illahi Rabbi karena
berkat rahmat,taufiq dan hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan penyusunan
Tela’ah Penjelasan Materi Al-Qur’an Hadist MA.
Penulis
telah berupaya semaksimal mungkin dengan segala kemampuan, namun penulis yakin
hasilnya masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, kritik dan saran selalu
penulis harapkan khususnya kepada para pembaca.
Akhirnya
penulis ber’doa semoga tela’ah penjelasan materi Al-Qur’an Hadits MA ini dapat
membawa manfaat dan semoga Allah SWT selalu menunjukkan kepada kita jalan yang
lurus yaitu jalan orang-orang yang diberi nikmat, bukan jalan orang-orang yang
tersesat.Amin Ya Rabbal Alamin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Jl. Pesanggaran, Kebondalem, Bangorejo, Banyuwangi, Jawa Timur.
kode pos 68487
http://ma-termas.blogspot.com